Like ^_^

E-SPORT


E-SPORT
Tesis 
Pada jaman sekarang ini anak anak dan para remaja sudah tidak asing lagi yang namanya olaraga elektronik atau yang lebih di kenal dengan istilah E-sport (elektronik sport ). Merupakan sebua istilah yang mengacu pada kegiatan kompetitif  para pemain game (gamers dalam memainkan sebuah vidio game. Di lansir adanai kegiatan bermain game secara kompetitif sudah ada sejak 1980-an , yang diawali dengan di adakan nya sebuah turnamen untuk game berformat 8B,diindonesia sendiri sebenarnya game online sudah ada sejak era 1990-an tetapi lebih dikenal sejak indonesia menjadi tuan rumah asian games 2019 yang memasukan cabang eksport sebagai mata perlombaan.     Menurut sebagian orang isport tidak hanya sekedar permainan melainkan terdapat nilai nilai sportivitas, azas saling menghargai dan saling bekerja sama dalam olaraga e-sport. Tapi, menurut sebagian orang e-sport lebih baik dijadikan ekstrakulikuler daripada pelajaran.
Argumentasi       
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengaku serius mendorong eSport masuk ke dalam kurikulum sekolah menengah. Oleh karena itu, dia pun meminta para kepala sekolah memberi rekomendasi untuk pemasukan eSport ke kurikulum pendidikan siswa. "Harus ada rekomendasi dari kepala sekolah karena ini sebuah prospek, memberi harapan masa depan, baik itu dalam konteks industri olahraga, maupun prestasi olahraga," kata Nahrawi di Aula Kemenpora, Jakarta Selatan pada Selasa (29/1/2019). Nahrawi berpendapat eSport lebih dari sekedar permainan.
Menurut dia, terdapat nilai-nilai sportivitas, azas saling menghargai dan semangat bekerja sama dalam olahraga eSport. "Belajar [permainan] digital bisa membentuk kepribadian yang kuat, saling menghargai, menghormati, dan tentu saling bekerja sama. Makanya kalau ada yang mengatakan eSport bukan bagian olahraga, saya kira itu perlu diluruskan," ujar Nahrawi. Dia menolak anggapan bahwa eSport bukan aktivitas fisik. Sebab, kata dia, atlet olahraga ini juga memerlukan kebugaran tubuh dan asupan gizi yang baik agar berprestasi. Untuk mendorong eSport masuk ke dalam kurikulum sekolah, Nahrawi berencana mendiskusikan ide tersebut dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). "Kami akan bekerja sama dengan Kemendikbud agar di masing-masing sekolah terfasilitasi betul [pembelajaran eSport]," kata dia.
Nahrawi juga akan meminta Kemendibud untuk mensosialisasikan eSport kepada masyarakat yang masih memandang sebelah mata cabang olahraga ini. "Bahwa eSport yang dulu dianggap sebelah mata sekarang menjadi masa depan," ujarnya. Kemenpora Gelar Kompetisi eSport Pelajar untuk Regenerasi Atlet Kemenpora memang sedang mendorong kampanye olahraga eSport di tingkat pelajar. Salah satunya dengan menggelar Youth National eSport Championship 2019. Kompetisi ini diklaim melibatkan tim dari 600 sekolah SMP dan SMA di 22 kota di Pulau Jawa dan Sumatera. Kompetisi yang berlangsung pada 18 Januari hingga September 2019 itu memperebutkan piala Menpora. Akan tetapi, usulan Menpora Imam Nahrawi soal memasukkan eSport ke dalam kurikulum sekolah tersebut dikritik oleh pengamat pendidikan dari Universitas Multimedia Nusantara, Doni Koesoema. "Gim online sebagus apa pun merupakan permainan yang menjauhkan anak-anak dari dunia nyata dan interaksi sosial," ujar Doni. Selain itu, kata Doni, gim online hanya mengoptimalkan olah pikrian dan keterampilan tangan. Dia berpendapat eSport lebih layak untuk menjadi kegiatan ektrakurikuler saja di sekolah. "Yang diperlukan anak Indonesia adalah olahraga sungguhan. Karena menjadi amanat revolusi mental pendidikan, melalui Perpres penguatan pendidikan karakter,”ujarnya”
Penegasan Ulang                                                                                                        
            Seperti yang di ketahui bahwa esport banyak memiliki dampak positifnya akan tetapi tidak luput dari dampak negatifnya,oleh karena itu sebelum melakukan perencaan tentang  e-sport dijadikan sebagai bahan mulok disekolah harus benar-benar dirancang dengan persiapan yang matang dan baik sehingga tidak menimbulkan banyak spekulasi yang dapat menimbulkan perdebatan dan kita sebagai masyarakat harus memberikan respon yang tidak berlebihan kepada e-sport (game online).  
    
KELOMPOK 4 
-Fazril 
-revian 
-silvi 
-Nadia 
- Siska